Apa Itu Lingkungan Bisnis dan Perannya dalam Kesuksesan Usaha? Lingkungan bisnis masih merupakan faktor yang sering disepelekan oleh para pebisnis. Padahal, lingkungan yang positif akan berdampak kepada produktivitas. Memiliki karyawan yang bahagia dan ekosistem organisasi yang baik tentunya akan membuat jalur komunikasi yang bagus, sehingga bisnis yang kamu miliki akan berjalan dengan baik dan akan mengalami kesuksesan dalam jangka panjang. Lalu sebenarnya apa yang disebut dengan lingkungan bisnis dan faktor apa saja yang harus ada didalamnya? Apa itu Lingkungan Bisnis? Sebelum membahas mengenai faktor apa saja yang ada di dalamnya, sudahkah kamu tau apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah jumlah total dari semua individu, institusi, dan kekuatan lain yang berada di luar kendali perusahaan, namun bisnis masih bergantung pada mereka karena telah memengaruhi kinerja keseluruhan serta keberlanjutan bisnis. Ada beberapa hal yang membentuk lingkungan bisnis seperti supplier, pesaing, kelompok konsumen, media, pemerintah, pelanggan, kondisi ekonomi, kondisi pasar, investor, teknologi, tren, dan berbagai institusi lain yang ada di luar perusahaan. Misalnya, perubahan pajak oleh pemerintah dapat membuat pelanggan membeli lebih sedikit. Di sini bisnis harus menetapkan kembali harga jual untuk selamat dari perubahan. Meskipun bisnis tidak memiliki keterlibatan dalam perubahan itu, bisnis masih harus beradaptasi untuk bertahan atau menggunakan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Memahami Lingkungan Bisnis Untuk memahaminya, kamu harus lebih dulu menganalisis tiap elemen yang ada dalam istilah ini. Pertama, istilah lingkungan bisa dipahami sebagai sesuatu yang mengelilingi atau kondisi aktivitas spesifik yang tengah berlangsung. Kedua, karena kita tahu perusahaan bisnis adalah entitas sosial yang dibuat berdasarkan struktur hierarkis yang di mana setiap orang teraktivasi bersama untuk mencapai tujuan kolektif. Maka, lingkungan bisnis adalah setiap faktor di dalam atau luar organisasi bisnis yang berpengaruh besar terhadap aktivitas bisnis. Dengan kata lain, lingkungan di luar dan dalam bisa memengaruhi menciptakan bisnis. Pentingnya Memahami Lingkungan Bisnis Karena lingkungan memberikan dampak kepada kesuksesan, skala, visi hingga strategi pengembangan bisnis, maka memahami isu ini harus menjadi prioritas para pimpinan. Setelah mereka mengetahui tentang efek positif dan negatif lingkungan yang ada, maka mereka bisa memproduksi strategi penting untuk mengontrol situasi yang bisa dan tidak bisa diprediksi. Di bawah ini adalah beberapa fakta mengenai lingkungan pada bisnis. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang bisnis Semua bentuk perubahan tidaklah bersifat negatif. Jika bisa dipahami dan dievaluasi, mereka bisa menjadi alasan keberhasilan bisnis. Jadi, kamu sebagai pemilik bisnis harus bisa mengidentifikasi perubahan dan menggunakannya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah bisnis yang dihadapi. Misalnya, dulu orang Indonesia sulit untuk mendapatkan ojek. Di mana mereka harus pergi ke depan gang untuk mendapatkan ojek. Akhirnya ada salah satu startup yang melihat peluang ini untuk membangun aplikasi dalam menghadapi masalah ini dan kemudian berkontribusi ikut mendirikan aplikasi ojek online yang disebut Gojek dan Grab. Memanfaatkan sumber daya dengan baik Pemindaian yang cermat terhadap lingkungan bisnis akan membantu kamu dalam memanfaatkan sumber daya bermanfaat yang diperlukan bisnis. Ini bisa membantu perusahaan untuk melacak ataupun memonitor sumber daya dan kemudian mengubahnya menjadi barang dan jasa. Menghadapi perubahan Bisnis harus menyadari perubahan yang sedang berlangsung di lingkungan, apakah itu perubahan dalam persyaratan pelanggan, tren yang ada, kebijakan pemerintah baru, hingga perubahan teknologi. Jika bisnis menyadari perubahan ini, maka hal itu bisa menimbulkan respons untuk menangani perubahan tersebut. Bantuan dalam perencanaan Perencanaan dengan sungguh-sungguh berarti merencanakan apa yang harus dilakukan di masa depan. Ketika lingkungan menghadirkan masalah atau peluang, maka kamu sebagai pemilik bisnis bisa memutuskan rencana apa yang harus dibuat untuk mengatasi masa depan dan memecahkan masalah atau memanfaatkan peluang. Setelah menganalisis perubahan yang ada, kamu bisa menggabungkan rencana untuk menangkal perubahan untuk masa depan. Membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja Perusahaan yang benar-benar memperhatikan lingkungan juga bisa berkembang dengan meningkatkan kinerja sesuai perubahan yang terjadi. Beradaptasi dengan kekuatan eksternal membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja dan bertahan di pasar. Faktor-Faktor Dalam & Luar yang Memengaruhi Pertama, kamu harus memahami bahwa apa saja variasi dari faktor internal eksternal tergantung dari ukuran, tipe dan status bisnismu. Namun, kamu bisa menemukan faktor kunci lingukngan bisnis dengan menganalisis kategori di bawah ini. Faktor internal Perencanaan dan kebijakan Penawaran nilai Sumber daya manusia Sumber daya pemasaran dan finansial Citra korporat dan merek Peralatan dan perlengkapan Manajemen tenaga kerja Hubungan antar karyawan Ketergantungan sumber daya teknologi Struktur organisasi Kualitas dan struktur infrastruktur Operasional Prakiraan finansial Faktor eksternal Konsumen Pemasok Kompetitor Publik Media dan pemasaran Talenta Ekonomi makro Sikap politik Penggunaan teknologi Manfaat Lingkungan Bisnis yang Baik Pemahaman dan kesadaran akan lingkungan harus dimiliki setiap pengusaha. Karena ketidaktahuan tentang lingkungan bisnis bisa membuat bisnis gagal dan tidak bertahan di pasar. Pemahaman dan kesadaran yang tepat tentang lingkungan bisa membawa banyak manfaat bagi pengusaha yaitu Mengidentifikasi peluang dan mendapatkan keuntungan penggerak pertama Pengusaha yang mampu memahami dan memindai peluang lingkungan bisnis dengan cepat bisa mendapatkan manfaat maksimal. Kamu bisa jauh lebih maju dari pesaing mereka. Misalnya, ketika Gojek pertama kali muncul di Indonesia, berarti mereka lah perusahaan pertama di Indonesia yang memahami lingkungan dan untuk mengetahui bahwa akan ada permintaan besar untuk transportasi online. Dengan mengenali dan memahami lingkungan pada tahap awal, Gojek bisa mendapat keuntungan sebagai penggerak pertama. Mengidentifikasi ancaman dan sinyal peringatan dini Pengusaha yang mampu memindai dan memahami lingkungan bisnis tepat waktu bisa dengan mudah menghadapi kendala atau kebijakan negatif. Penerapan tepat waktu dari lingkungan dan informasi kualitatif yang diperoleh pengusaha bisa menjadi sinyal peringatan yang bisa membantu perusahaan melakukan perubahan dalam bisnis. Misalnya, pada pemindaian lingkungan, Perusahaan Maruti Udyog mendapatkan informasi kualitatif bahwa lebih banyak perusahaan manufaktur mobil asing akan mendirikan bisnis di India. Mereka menganggapnya ini adalah sinyal peringatan dan mulai meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 3 kali lipat, khususnya produksi mobil Esteem yang mereka produksi 65 mobil per hari meningkat menjadi 80 mobil per hari. Bermanfaat dalam mendeteksi dan merakit sumber daya Pengusaha harus memasok barang ke pasar sesuai permintaan di pasar. Untuk memasok output mereka membutuhkan input, bahan baku, dan sebagainya. Nah, pengusaha ini bisa mendapatkan bahan baku dan sumber daya lainnya dengan mengingat output yang diminta berdasarkan lingkungan masing-masing. Mereka memilih sumber daya sesuai ketersediaan di lingkungan dan permintaan keluaran di lingkungan masing-masing. Misalnya, dengan permintaan warna layar datar TV. Produsen mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi TV warna layar datar daripada mengumpulkan sumber daya dari TV yang hitam putih. Membantu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang cepat Perubahan yang terjadi kini berlangsung sangat cepat dan berdampak besar pada bisnis. Jadi, penting untuk memahami perubahan sedini mungkin. Dengan mengetahui lingkungan bisnis kamu bisa memindai dan memahami perubahan ini dengan pemindaian lingkungan. Kamu sebagai pengusaha juga bisa membuat perubahan di lingkungan internal mereka agar sesuai dengan lingkungan eksternal. Sehingga, pemindaian lingkungan membantu mengatasi perubahan dengan cepat. Membantu perencanaan dan penetapan kebijakan Strategi atau rencana dan kebijakan utama dalam perusahaan bisa dibentuk dengan memperhatikan lingkungan karena kebijakan dan strategi tersebut harus diimplementasikan di hadapan faktor lingkungan. Sehingga, ini harus dibuat dengan mengingat faktor lingkungan yang akan membantu dalam menemukan peluang bisnis dan strategi dapat dibuat untuk mengambil peluang ini. Peningkatan dalam kinerja Dengan pemahaman berkelanjutan terhadap lingkungan bisnis, perusahaan juga bisa dengan mudah meningkatkan kinerjanya. Dengan membuat perubahan dalam lingkungan internal yang sesuai dengan lingkungan eksternal, perusahaan bisa makmur dan meningkatkan pangsa pasar mereka. Ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat Apakah lingkungan bisnismu sudah sehat? Nah untuk memastikannya cobalah cek ciri lingkungan bisnis yang sehat di bawah ini. Dinamis Perubahan lingkungan yang konstan; baik secara sosial, politik, ekonomi dan teknologi akan menghasilkan lingkungan yang dinamis. Tidak dapat diprediksi Prekognisi tidak mungkin dilakukan, hal inilah yang membuat lingkingan bisnis tidak bisa diramalakan dan tidak dapat diprediksi. Kompleks Keterkaitan faktor dan keadaan membentuk lingkungan yang agak kusut dan menjadi sulit dianalisis. Ini menjadi tugas yang berat untuk melacak sumber dan dampaknya pada kondisi dan kekuatan yang membentuk lingkungan bisnis. Rentan Sulit untuk meramalkan dampak perubahan kecil dalam lingkungan bisnis. Perubahan yang tidak signifikan dapat memengaruhi kegiatan perusahaan dan berpotensi memengaruhi keberadaan bisnis, pendapatan, dan perkembangannya. Relatif Lingkungan bisnis bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Krisis politik di satu negara memengaruhi lingkungan bisnis hanya di negara itu, dan tidak di tempat lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan bisnis adalah konsep yang relatif. Berbagai sudut pandang Kejadian sosial, politik atau ekonomi mungkin memiliki dampak yang berbeda pada beberapa bisnis yang berbeda. Langkah politik yang terlihat menguntungkan untuk satu bisnis mungkin akan mengancam bagi bisnis lainnya. Sehingga, akan banyak persepsi dalam lingkungan bisnis. Klasifikasi & Contoh Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 dua jenis yaitu Internal Business Environment dan External Business Environment. Internal Business Environment Ini adalah jenis yang terjadi di dalam internal perusahaan itu sendiri dan memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas bisnis. Jenis ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu resource, capability, dan core competencies. Di bawah ini adalah penjelasan beserta contoh analisisnya Resource Ketersediaan bahan baku bagi perusahaan. Contohnya bahan baku yang digunakan perusahaan merupakan kayu kelapa yang didatangkan dari desa Maju Sejahtera. Capability Kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak karyawan. Contohnya Perusahan mampu mempekerjakan 5 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang desainer, 2 orang pengrajin, dan 2 orang marketing produk. Core competence Kemampuan perusahaan untuk bersaing. Contohnya Perusahaan mampu menciptakan keunikan yang tidak dipikirkan pasar sehingga hal itu menjadi nilai tambah. External Business Environment Lingkungan bisnis ini merupakan faktor yang terjadi di luar perusahaan. Di mana, perusahaan tidak bisa mengontrol hal tersebut kecuali terus beradaptasi dan terus menyesuaikan. Lingkungan jenis ini dikategorikan menjadi Threat of new entries Ancaman produk serupa yang beredar di pasar dengan target konsumen yang sama. Contohnya Untuk mencegah persaingan pasar, cobalah buat bisnis yang unik dan berbeda, juga stand out jika dibanding kompetitor lainnya. Bargaining power of customers Daya tawar yang diinginkan pelanggan atau konsumen. Contohnya Perusahaan bisa menjadi yang pertama kali mendobrak pasar dengan menentukan harga sebagai kunci utama. Analisis lingkungan bisnis mengatakan, harga yang terlalu tinggi dapat memicu munculnya kompetitor, sedangkan harga yang terlalu rendah tidak dapat untung. Threat of subtitle products Ancaman terhadap produk yang bisa menggantikan produk tersebut. Contohnya Piring plastik, keramik, dan stainless sudah banyak dipasaran. Untuk menjawab kampanye “back to nature”, perusahaan bisa menawarkan produk alami dari kayu kelapa yang memiliki serat menarik. Bargaining power of suppliers Daya tawar dari supplier. Contohnya Pohon kelapa yang memerlukan waktu tumbuh lama menyebabkan pasokan kayu tidak bisa ditebang sembarangan. Demi keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan harus dapat mengendalikan limbah kayu berlebih. Intensity of competitive rivalry Sikap perusahaan untuk menjawab tantangan dari kompetitor. Jenis lingkungan bisnis ini tidak bisa dikontrol perusahaan dan tidak bisa menghambat kemajuan perusahaan lain. Namun, dengan mempelajarinya, perusahaan bisa mengantisipasi masalah ini dengan terus berinovasi. Seperti yang telah disinggung di atas, lingkungan bisnis yang baik tentunya akan berbanding lurus dengan kesuksesan sebuah bisnis. Itulah kenapa, kamu penting untuk memahami bahwa tidak ada lingkungan yang sempurna, namun kamu bisa membuat lingkungan yang sekondusif mungkin dengan berbagai tips yang telah dijelaskan di atas. Ciptakan Lingkungan Bisnis yang Sehat dengan Jurnal by Mekari Dengan menggunakan aplikasi ERP maka lebih menghemat waktu proses administrasi dan operasional, dengan harga yang efisien, efektif dan cepat. Karena itu, pebisnis bisa lebih fokus untuk mengembangkan usahanya. bisa diakses secara fleksibel, untuk berbagai perangkat dan kapan saja, selama terhubung dengan internet. Menggunakan aplikasi perkantoran ini menjadikan pengguna lebih mudah dalam membuat invoice atau faktur, mengecek inventori, serta membuat laporan keuangan.atautujuan pengembangan pegawai yang efektif, adalah untuk memperoleh tiga hal yaitu, 1) Menambah pengetahuan 2) Menambah keterampilan, dan 3) Merubah sikap5 Armstrong menyatakan: "Pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan belajar, membuat program-program latihan yang meliputi Email 1 handy 2 alex ABSTRACT Currently, all the nations of the world are facing competition in the era of Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity, which required an innovation strategy in order to support business sustainability. The methodology used in this research is the study of literature with the results of research, among others, Indonesia must increase the output of innovation, the implementation of innovation in order to support business sustainability need to strengthen research and development and utilize technological progress as a means to innovate and innovate in the company, leaders are very influential is needed in encouraging the birth of various innovations, with the innovation mindset owned by the leader will be born a culture of innovation in the company. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 STRATEGI INOVASI DALAM RANGKA MENJAGA KEBERLANJUTAN BISNIS DALAM MENGHADAPI ERA VOLATILITY, UNCERTAINTY, COMPELXITY, DAN AMBIGUITY VUCA Handy Aribowo1 Alexander Wirapraja 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT Surabaya Email1handy ABSTRACT Currently, all the nations of the world are facing competition in the era of Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity, which required an innovation strategy in order to support business sustainability. The methodology used in this research is the study of literature with the results of research, among others, Indonesia must increase the output of innovation, the implementation of innovation in order to support business sustainability need to strengthen research and development and utilize technological progress as a means to innovate and innovate in the company, leaders are very influential is needed in encouraging the birth of various innovations, with the innovation mindset owned by the leader will be born a culture of innovation in the company. Keywords Innovation, Business Sustainability, and VUCAPendahuluan Kita sadari sekarang ini selain kita memasuki era disruptif, dimana banyak terjadi perubahan-perubahan akibat adanya kemajuan teknologi yang cepattelah menyebabkan persaingan yang ketat dan tingkat percepatan perubahan yang inovatif di itu selain era disrupsi kita juga sekarang ini memasuki era VUCA, yang merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan berarti merupakan keadaan yang tidak menentu serta rentan terhadap terjadinya perubahan. Uncertainty merupakan suatu ketidakpastian dan keadaan yang penuh ddengan kejutan yang dapat terjadi kapan saja. Complexity merupakan siatuasi yang penuh dengan kerumitan, dan Ambiguity merupakan keadaan mengambang yang menyebabkan kebingungan untuk membaca arah dengan VUCA dipopulerkan oleh angkatan darat Indonesia sebagai sarana untuk mengajarkan teknik kepemimpinan di medan perang. Era VUCA menggambarkan situasi bisnis yang mengarah ketidakpastian dan mudah berubah sehingga menimbulkan kecemasan dari para pemimpin bisnis tersebut. Di era VUCA banyak terlihat profesi lama bertumbangan, akan tetapi adapula muncul profesi satu kunci agar bisnis tetap dapat bersaing di era VUCA adalah pada p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 peran di era VUCA ini para pemimpin bisnis perlu untuk melakukan suatu cara agar bisnis yang dijalankan dapat berjalansecara berkelanjutan. Menciptakan sebuah peluang bisnis di era VUCA memerlukan suatu strategi yang harus dipunyai oleh banyak individu dan perusahaan. Terbukanya peluang investor asing masuk ke Indonesia berdampak pada persaingan bisnis yang tidak terhindarkan. Di Indonesia sendiri, era VUCA juga diingkatkan oleh banyak para ahli bahwa para pebisnis di Indonesia harus waspada dan menyiapkan strategi di era VUCA. Apalagi negara Indonesia saat ini di sebut sebagai salah satu negara yang memiliki potensi sebagai salah satu negara yang memiliki kapasitas ekonomi besar di dunia. Sebuah lembaga kosultan dunia McKinsey meramalkan Indonesia memiliki peluang menjadi peringkat 7 perekonomian dunia pada 2030, melampaui negara Jerman dan Inggris. Tabel 1Perbandingan Kapasitas Ekonomi Indonesia 2010 dan 2030 Sumber Mckinsey 2012 Mampu menjalankan bisnis dalam jangka pendek di era VUCA tidaklah cukup, setiap perusahaan tentu menginginkan agar proses bisnis yang mereka jalankan memiliki berkelanjutan, sejauh ini pola pemikiran bisnis masih didominasi oleh pemikiran jangka pendek, hal ini menunjukkan bahwa pemikiran jangka panjang masih bersifat abu-abu dan serba ketidakpastian, namun apakah pola pemikiran bisnis bersifat jangka pendek ini harus diubah mengingat tingkat persaingan bisnis dan faktor kompetisi yang semakin tinggi sehingga perusahaan perlu melakukan inovasi demi menjamin keberlanjutan dari proses bisnis yang mereka jalankan. Landasan Teori Inovasi Secara formal, menurut Undang-Undang no. 18 tahun 2002, pengertian inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru, untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Menurut Burtonshaw-Gunn 2011 bahwa inovasi merupakan penggunaan teknologi dan p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 pengetahuan pasar yang baru dalam rangka menawarkan produk atau baru sesuai dengan keinginan pelanggan. Sedangkan menurut Fontana 2011 bahwa inovasi merupakan keberhasilan secara sosial dan ekonomi karena diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru daricara lama dalam mengubah input menjadi outputsedemikian rupa sehingga dihasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara nilai manfaat dan harga menurut persepsi konsumen atau pengguna. Keberlanjutan Bisnis Business Sustainability Prinsip berkelanjutan sustainability dalam setiap sudut bisnis diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan. Menurut Aras dan Crowther 2008 bahwa Sustainability merupakan dampak dimana tindakan yang diambil saat ini sama sebagaimana pilihan-pilihan tersebut tersedia dimasa mendatang. Menurut Handayani 2007 bahwa keberlanjutan usaha merupakan suatu keadaan atau kondisi usaha, dimana didalamnya terdapat cara-cara untuk mempertahankan, mengembangkan dan melindungi sumber daya serta memenuhi kebutuhan yang ada didalam suatu usaha industri. Menurut Savit & Weber dalam Cambra-Fierro & Benitez, 2011 bahwa Corporate sustainability berhubungan dengan kemampuan perusahaan menciptakan laba, kemampuan perusahaan melindungi lingkungan dan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kehidupan sosial. Menurut Supriyadi 2013 bahwa corporate sustainability melibatkan tiga dimensi yakni economic sustainability, environmental sustainability, dan social sustainability. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, berupa kajian literatur/pustaka. Menurut Zed 2008 bahwa kajian literatur/ pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. Sedangkan Jesson et al 2011 berpendapat bahwa kajian literatur adalah sebuah produk tulisan yang mengupas sebuah topik atau hasil penelitian yang telah dipublikasikan, tanpa ada gambaran metodologi ilmiah. Adapun data yang dihimpun dalam penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal skala nasional dan internasional yang membahas tentang inovasi dan keberlanjutan bisnis yang dipilih secara subyektif oleh peneiti. Selain itu dalam penelitian ini didukung pula data dan informasi yang tersedia di publik seperti buku-buku penunjang, surat kabar, majalah, laporan publikasi riset dengan studi empiris dari lembaga kompeten. Setelah mengumpulkan data dari sejumlah buku, jurnal ilmiah, website internet mengenai inovasi dalam rangka menjaa keberlanjutan bisnis di era VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Analisa dan Pembahasan Menurut Ligthelm, 2010 agar suatu bisnis dapat bertahan dalam jangka waktu lama, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain adanya kompilasi rencana bisnis, pembaharuan rencana bisnis reguler, menganalisis pesaing kemudahan memasuki bisnis baru, dan p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 kemampuan perhitungan atau kalkulasi resiko. Salah satu cara yang perlu dilakukan dalam menghadapi persaingan di era VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity adalah melakukan inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis. Bagi suatu negara, Inovasi merupakan salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan dengan perkembangan inovasi di negara Indonesia hingga saat ini ? Berdasarkan laporan dari Johnson Cornell University, INSEAD, and WIPO World Intellectual Property Organization tentang Global Innovation Index 2017, menunjukkan bahwa peringkat Indonesia berada di posisi peringkat Indonesia berada di 87 dari 127 negara. Posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara masih berada dibawah negara Singapura peringkat 7, Malaysia peringkat 37, dan Vietnam peringkat 47, Thailand peringkat 51, dan Filipina peringkat 73. Tabel 2. Peringkat Global Innovation Index GII 2017 Di Kawasan Negara ASEAN Sumber Cornell University, INSEAD, and WIPO Berdasarkan publikasi Global Innovation Index GII 2017 terlihat bahwa peringkat negara Indonesia masih berada di bawah negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. GII merupakan peringkat inovasi dari negara-negara di dunia, yang mengukur output inovasi negara tersebut serta apakah lingkungan negaranya memungkinkan inovasi. Adapun indikator yang digunakan dalam penilaian GII 2017 antara lain Institution, Human capital and research, Infrastructure, Market sophistication, Business sophistication, Knowledge and technology output, dan Creative output. Menurut Damanpour dalam Manurung 2010 bahwa tujuan akhir dari inovasi adalah terjadinya penciptaan pengetahuan baru, produk atau jasa baru dengan nilai tambah baru bagi pihak eksternal. Sawhney2006 memaparkan 12 inovasi yang harus dijalankan agar bisa mengalami kemajuan, seperti inovasi produk, platform, solusi, customer, komunikasi, interaksi, ekosistem, inovasi kanal, supply chain, proses, nilai, dan manajemen. Lalu bagaimanakah langkah perusahaan dalam menciptakan iklim inovasi dalam perusahaan dalam rangka menunjang keberlanjutan suatu bisnis ? Di dalam melakukan inovasi di perusahaan, peran p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 pemimpin sangat berpengaruh diperlukan dalam mendorong lahirnya berbagai inovasi melalui mindset yang dimiliki pemimpin tersebut. dari mindset inovasi lahir dari pemimpin, maka akan lahir budaya inovasi di perusahaan. Adapun implementasi penerapan budaya inovasi di perusahaan diantaranya melalui perusahaan harus mau terbuka terhadap ide-ide baru dari karyawan masing-masing misalnya dengan menyediakan kotak inovasi yang berisi saran dan ide yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam menciptakan ide-ide baru baik dalam lingkup produk, prosedur dan kebijakan ataupun metode pada ranah operasional, kotak inovasi ini yang tentunya akan menjadi diskusi bersama antara para pemegang kebijakan dalam pengambilan keputusan akan diterapkan dalam menjaga keberlangsungan sustainability bisnis, tentunya karyawan yang ide-idenya diterima tersebut juga dapat diberikan penghargaan yang sesuai sehingga dapat memicu karyawan tersebut atau karyawan lainnya dalam mengeluarkan ide-ide yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, jadi secara tidak langsung sebenarnya seluruh pihak diuntungkan baik dari sisi perusahaan maupun dari sisi karyawan. Tabel 2 Faktor Penting Inovasi Penilaian Kinerja dan Manajmen Sumber Tedjakumara,2015, Pada Survei Keberlanjutan Inovasi Inovasi dalam rangka mendukung keberlanjutan bisnis harus diimplementasikan oleh perusahaan dalam rangka bersaing di era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA, adapun alasan yang mendasari agar segera diimplementasikannya inovasi antara lain agar pengelolaan sumber daya keuangan menjad optimal, mendekatkan perusahaan dengan konsumen, sarana analisa manajemen risiko, retensi karyawan, menjaga persaingan bisnis, dan menciptakan peluang terhadap iklim bisnis yang baru. Di dalam mengimplementasikan suatu inovasi dalam rangka sustainability suatu bisnis, Harvard Business School HBS dalam Fontana 2006 memberikan suatu toolkits penyusunan strategi inovasi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Adapun aspek tersebut meliputi empat aspek seperti yang terdapat dalam Balance Score Card BSC yaitu perspektif finansial financial perspective, perspektif konsumen consumer perspective, perspektif internal internal perspective, dan perspektif pembelajaran dan p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 pertumbuhan learning and growth perspective. Gambar Management Strategy Map TemplateSumber Harvard Business School dalam Fontana 2016 Dilihat dari sudut pandang bisnis sebenarnya era VUCA yang menjadi peluang bagi pembangunan dan kerja sama yang lebih besar,tanpa mengkesampingkan sisi risiko. Di era VUCA paa pemimpin bisnis harus dapat membaca tren perubahan bisnis dengan cepat. Adapun implementasi dari inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis antara lain Pertama, memperkuat research and development r&d dengan terus melakukan pengembangan digital skills serta mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru. dan Kedua, memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk melakukan inovasi seperti mobile application, Advanced Robot, 3 D Printing, internet of things, artificial intelligence, dan lain-lain. Sedangkan Tidd, Bessant, dan Pavitt 2001 menjelaskan tentang tahapan yang p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 perlu dilakukan oleh perusahaan ketika melakukan inovasi antara lain 1 Pengolahan tanda-tanda, 2 Strategi, 3 Sumber, 4 Penerapan, dan 5 Belajar dan inovasi kembali. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain 1. Di tengah era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA maka perusahaan harus melakukan inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis perusahaan. 2. Indonesia harus meningkatkan outputinovasi karena berdasarkan publikasi Global Innovation Index GII 2017 terlihat bahwa peringkat negara Indonesia masih berada di bawah negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. 3. Adapun implementasi dari inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis antara lain memperkuat research and development r&d dengan terus melakukan pengembangan digital skills serta mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru. dan kemudian memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk melakukan inovasi seperti mobile application, internet of things, artificial intelligence. 4. Di dalam melakukan inovasi di perusahaan, peran pemimpin sangat berpengaruh diperlukan dalam mendorong lahirnya berbagai inovasi. Dengan mindset inovasi yang dimiliki pemimpin maka akan lahir budaya inovasi di perusahaan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain 1. Inovasi era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA harus terus dilakukan karena setiap ada persaingan ketat dalam bisnis, akan memunculkan peluang bisnis baru. 2. Di tengah persaingan di era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA merupakan kesempatan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya ke skala global dengan melakukan peelitian dan potensi di pasar global. Daftar Pustaka Aras, Guler.,dan Crowther David. 2008. Governance And Sustainability An Investigation Into The Relationship Between Corporate Governance And Corporate Sustainability. Management Decision. Vol 46. No. 3. Pp 433-448. Burthonshaw-Gunn, Simon A. 2011. Alat dan Teknik Analisis Indeks Jakarta. Cambra-Fierro, Jesus., dan Rocio Ruiz-Benitez. 2011. Sustainable Business Practices In Spain A Two-Case Study. European Business Review. Vol. 23 no. 4. Pp 401-412. Codreanu, Aura. 2016. “A VUCA Action Frame work for a VUCA Environment Leadership Challenges and Solutions”. Journal of Defense Resource Management. Volume 7 Issue 2 13/ 2016 Fontana, “Innovate We Can!”. Bekasi Cipta Inovasi Sejahtera p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 Fontana, Avanti. 2016, “Innovation or Die What A Company Was Do”.Materi dipresentasikan pada Indonesia Knowledge Forum V-2016 7 Oktober 2016. Handayani, N, 2007. Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Keterkaitan Hubungan Modal Sosial Dengan Keberlangsungan Usaha Pengusaha Batik Di Kampung Kauman, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Sebelas Maret Surakarta. Jesson, J., Matheson, L. dan Lacey, 2011. Doing Your Literature Review Traditional and Systematic Techniques. SAGE Publications Ligthelm, Southern African Business Review, Volume 14 Number 3 Manurung, Laurensius .2010. “Strategi Dan Inovasi Model Bisnis Meningkatkan Kinerja Usaha Studi Empiris Industri Penerbangan Indonesia”. Elex Media Komputindo. Tedjakumara, Deddy. 2015. “Keberlanjutan Inovasi Survey Terbatas Inovasi Pada Usaha Menengah”. Materi Dipublikasikan Pada Indonesia Knowledge Forum 7 Oktober 2015 Tidd, Joe; Bessant, John; dan Pavin, Keith. 2001. Managing Innovation. John Wiley & Sons. Raghuramapatruni, Radha dan Kosuri, Shanmukha Rao. 2017. “The Straits of Success in a VUCA World”. IOSR Journal of Business and Management IOSR-JBM Sawhney,Mohanbir,.Wolcott, Robert C., dan dan Arroniz Inigo. 2006“The 12 Different Ways for Companies to Innovate”.Spring 2006 MIT Sloan Management Review “Konsep dan Model Pengukuran Corporate SustainabilitySebuah Kajian Literatur”STAR – Study & Accounting Reseach Volume X, No. 3 – 2013 Zed, Mestika. Penelitian kepustakaan, Jakarta Yayasan Obor Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Global Innovation Index 2017. Diunduh 22 Januari 2018 dari ... This change in the economic and business fields is known as VUCA Volatile, Uncertain, Complex, and Ambiguous. The VUCA era describes business conditions that lead to uncertainty, causing anxiety Aribowo and Wirapraja, 2018. In Indonesia, technological developments in the world of education are proliferating, such as the presence of google classroom and e-learning Aribowo and Wirapraja, 2018. ...... The VUCA era describes business conditions that lead to uncertainty, causing anxiety Aribowo and Wirapraja, 2018. In Indonesia, technological developments in the world of education are proliferating, such as the presence of google classroom and e-learning Aribowo and Wirapraja, 2018. The world of education must get used to new activities not usually done before, such as maximizing the learning process by preparing digital technology to the maximum so that the learning process can be carried out correctly Hendrarso, 2020. ...Survival in private higher education is possible if universities have the superior talent to withstand the shocks of change. Hence, the human resource strategy is an essential part of surviving. Thus, this study aims to identify and determine the implementation of survival and human resource strategies in Indonesia’s private higher education is facing an era of change. The research method used is a descriptive qualitative approach. In collecting data, researchers used the archival method. The data is sourced from news, a total of 602 data sources, and obtained from online publications through trusted news and media. This study found six strategies of survival and human resource by private higher education in Indonesia to encounter an era of change Efficiency; Quality Assurance; Customer Retention Program; Intensive Marketing Program; Opening of New Programs; Mergers, and Acquisitions. This research is expected to provide an extension of the survival and human resource strategies implemented by private universities in Indonesia in facing an era of change.... In addition, the research data obtained was complete, valid, reliable, and objective. This research uses primary data, namely data obtained directly from the object under study through procedures It is necessary to develop digital skills and try to implement new technology prototypes Aribowo, 2018. In collaboration with the Center of Handicrafts and Batik, a Programmable Logic Controller based on the Automatic Batik Stamp tool was created Wibowo, 2019. ...C. Tri WidiastutiAprih SantosoThe unique feature of batik semarangan lies in the concept of colour according to the characteristic of Semarang. This study aims to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the batik semarangan competitiveness in the era of disruption. A research method is a qualitative approach using primary data, namely data obtained directly from the object under study through procedures and data collection techniques in the form of observation and structured interviews. The data analysis technique used is SWOT analysis strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats. The validity test of the data includes the credibility test internal validity and the triangulation of sources. The results showed that 1 the strengths are the quality of batik, a very strategic location and support from the government to improve its business, and good relations with suppliers; 2 the weaknesses are the production process with simple technology, the lack of marketing for batik products, as well as elderly human resources with common knowledge; 3 the opportunity is that marketing is still extensive and can be done online; 4 the threat is the lack of regeneration of batik craftsmen, batik printing at lower prices. Business actors should increase their skills and creativity, improve product quality, and develop online marketing to increase competitiveness. This study also revealed several managerial implications, which are 1 policymakers must be present and participate in decision making, 2 ease of access to information, promotion and collaboration with batik business actors in big cities, 3 training and assistance to increase innovation and creativity, and 4 encouraging improved branding of batik semarangan. Keywords disruption era, batik semarangan, competitiveness, SWOT... VUCA stands for Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity are circumstances where changes occur full with no certainty Aribowo and Wirapraja ,2018. VUCA components can explained in bullet points following; 1. Volatility, the changes that occur moment this can said is at at a speed that is not could estimated. ... Dinar SoelistyowatiCurrently we live in the era of VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity where social change is very fast and unpredictable. It is influenced by many factors that are difficult to control, truth and reality are very subjective. In the past, we were taught to love the nation and country by diligently following the flag ceremony at school and other rules that had been prepared by the teaching materials produced by the government. But now the millennial generation can show their loyalty by presenting artistic and cultural attractions that can take various forms. Psychologically the condition of today's young generation is very different from the previous younger generation. The previous younger generation was synonymous with obeying rules, ethics and other polite attitudes. While the current generation is more open, expressive & democratic. This research wants to see from the psychological aspect of communication how the current millennial generation responds to vuca in its obligations as a nation and a state.... Dengan adanya buku profil ini diharapkan dapat membantu kerajinan tangan akrilik kembali aktif dan meningkatkan penjualannya hingga mencapai volume penjualan seperti sebelum Pandemi Covid-19. [3], [4]. Terutama promosi dan hubungan masyarakat dengan konsep bauran iklan sebagai strategi bertahan hidup selama dan setelah pandemi Covid-19 [5], [6], [7], [8], [9]. ...Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kampung Tematik Akrilik yang terletak di Gunung Pangilun, Kota Padang, Sumatera Barat. Kampung ini merupakan salah satu Kampung Tematik yang dicanangkan Walikota Padang bersama instansi terkait. Pada November 2021, Walikota mengadakan pertemuan dengan perwakilan Perguruan Tinggi di Padang untuk memulai program pendampingan Kampung Tematik. Berdasarkan hal tersebut, wawancara awal telah dilakukan dengan para pengrajin. Diketahui penjualan di kerajinan tangan akrilik saat ini sedang mengalami penurunan penjualan akibat Pandemi Covid-19. Dengan adanya permasalahan tersebut maka diputuskan untuk membantu dalam hal promosi buku profil dalam bentuk E-book. Buku profil ini berisi informasi penting seperti, Latar Belakang, Profil Singkat, Lokasi, Produk yang Tersedia, dan Kontak Person. Buku profil ini diharapkan dapat menjangkau konsumen sasaran secara luas dan tepat. Dengan adanya buku profil ini diharapkan dapat membantu kerajinan tangan akrilik kembali aktif dan meningkatkan penjualannya hingga mencapai volume penjualan seperti sebelum pandemi.... Era globalisasi membuat Pemerintah Republik Indonesia berbenah agar mampu bersaing menghadapi pasar dunia, ditambah situasi pandemi yang juga menuntut untuk bersiap diri menghadapi era VUCA Volatile, Uncertain, Complex, dan Ambigue Setyawan & Listiara, 2017;Aribowo & Wirapraja, 2018. Program-program yang berkaitan dengan pembangunan nasional terus dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas seluruh aspek kehidupan masyarakat, salah satunya Perguruan Tinggi PT. ...Era global menuntut segala sektor bersiap menghadapi era VUCA tak kecuali Perguruan Tinggi Negeri PTN. PTN tidak hanya sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tetapi juga suatu entitas korporasi penghasil ilmu yang perlu bersaing untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Banyak PTN sudah melakukan reformasi tata Kelola Pendidikan untuk menjadi PTN yang berdaya saing. Tiga jenis statuta tata Kelola PT yaitu Satker, PTN BLU, dan PTN BH. Kesiapan untuk berubah menjadi kunci dalam rangka PTN untuk menanggapi dengan cepat dan berhasil berubah. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan terkait kesiapan untuk berubah PTN. Metode kegiatan berupa seminar online melalui aplikasi Zoom Meetings dengan tema “Tantangan Perguruan Tinggi Negeri dalam Kesiapan untuk Berubah” terbagi menjadi 3 sesi penyampaian materi. Peserta berasal dari pegawai PTN di Indonesia yang berjumlah 105 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta memahami konsep kesiapan untuk berubah dan aplikasinya dalam rangka menuju perubahan status PTN. Kegiatan ini penting dilaksanakan karena untuk melakukan perubahan status PTN salah satunya dengan memberikan pemahaman kepada Sumber Daya Manusia akan pentingnya perubahan karena SDM merupakan faktor penentu dalam kesuksesan perubahan organisasi.... Selain era disruptif kita juga memasuki era VUCA yang merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Era VUCA menggambarkan situasi yang mengarah pada ketidakpastian dan mudah berubah sehingga menimbulkan kebingungan Ariwibowo & Wirapraja, 2018. VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity juga harus dihadapi dengan VUCA Vission, Understanding, Clarity, dan Agility Vincent, 2018 [25] ...Astri Wahyuni Astri Zetriuslita ZetriuslitaSuripah SuripahRezi Ariawan ReziThe ability to think critically is very important for mathematics teachers. Therefore, this service activity aims to provide participants with an understanding of the importance of honing critical thinking skills for mathematics teachers. This service was carried out on Tuesday June, 30 2020 and was carried out through the application Zoom Meeting and live YouTube Mathematics Education FKIP UIR. The method used in the implementation of this community service activity is the percentage method to convey material, the question and answer method and the discussion method. The instrument used was a percentage of service material slides. The results of this service activity can be said to be quite good. This can be seen from the responses of teachers who begin to understand the importance of critical thinking skills. This service activity has the benefit of making the teacher more eager to hone their critical thinking skills so that they can do better and be useful for Fitria UtamaTulisan ini membahas tentang gaya kepemimpinan Asta Brata untuk diterapkan di era VUCA, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tahap pengumpulan data, analisis dengan metode deskriptif-analitik, interpretasi, dan dilanjutkan tahap penulisan menjadi sebuah karya. Masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep Asta Brata dapat diterapkan sebagai pedoman kepemimpinan di era VUCA. Permasalahan tersebut dijawab dengan menjabarkan pengertian VUCA, pengertian Asta Brata, dan analisis Asta Brata sebagai pedoman kepemimpinan di era VUCA. Melalui kajian yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat sudut pandang lain dari VUCA yakni VUCA Prime yang bermakna positif. VUCA Prime terdiri atas Vision, Undertsanding, Clarity, and Agile. Ditemukan juga Asta Brata merupakan konsep kepemimpinan ideal yang didasari peneladanan terhadap sikap unsur dalam alam yakni bumi, air, angin, bulan, matahari, samudra, gunung, dan api. Setelah dilakukan analisis ditemukan bahwa Asta Brata dapat diterapkan sebagai pedoman yang harus dimiliki pemimpin untuk mencapai VUCA Prime. Penerapannya adalah sebagai berikut sikap air dan bumi dapat digunakan untuk mencapai Vision, sikap lautan dan bulan untuk mencapai Understanding, sikap angin dan api untuk mencapai Clarity, serta sikap gunung dan matahari dapat diterapkan untuk mencapai Agile. Berdasarkan temuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Asta Brata dapat dijadikan alternatif konsep kepemimpinan di era VUCA. This study examines Asta Brata's leadership style for the VUCA age. Utilizing qualitative research methodologies with data gathering phases, descriptive-analytic analysis, interpretation, and extending the writing step into work. The issue presented in this study is how to apply the Asta Brata idea as a leadership guide in the VUCA age. This issue is addressed by defining VUCA, Asta Brata, and analyzing Asta Brata as a guideline for leadership in the VUCA age. According to the research, another point of view from VUCA, VUCA Prime, has a positive significance. VUCA Prime is made from Vision, Understood, Clarity, and Agile. It was also discovered that Asta Brata is an ideal leadership concept based on the attitudes of nature's elements, including earth, water, wind, moon, sun, ocean, mountains, and fire. Following an examination, Asta Brata may be used as a guideline for leaders to reach VUCA Prime. Water and earth attitudes can be used to gain Vision; ocean and moon attitudes can be used to gain Comprehension; wind and fire attitudes can produce Clarity; and mountain and sun attitudes can achieve Agile. Asta Brata, based on these findings, can be employed as an alternative leadership idea in the VUCA purpose of this study is to determine the role that private tertiary institutions play in the process of achieving sustainability. Private tertiary institutions will need to be able to form relationships with a variety of parties, such as the private sector and the government sector, and formulate sustainability maturity levels in order to determine the extent to which tertiary institutions have reached a certain level of maturity. In this study, a descriptive research method is combined with a quantitative research methodology. According to research, several components of STIE Indonesia, such as Innovation and technology, Collaboration, Process, Purchase, motivation and incentives, health and safety, human resource development, and ethical behavior and human rights, are at the stage where they are gratifying or satisfying. Extraordinary or of a sophisticated nature. On the most fundamental or fundamental level, which involves knowledge management, the absence of conflicting interests, effective governance, and an absence of corruption. However, private universities have a responsibility to place a greater emphasis on sustainability reports, resources set aside for recycling, concerns regarding biodiversity and environmental issues, emission pollution into the air, water, and soil, and the existence of universities that start at the Beginning level. Endah Dewi PurnamasariTry WulandariRasid SiddikDisamping revolusi saat ini kita juga menghadapi era VUCA. Era VUCA menciptakan kondisi bisnis yang tidak pasti dan menimbulkan kekhawatiran. Saham yang rentan dipengaruhi oleh isu atau peristiwa dapat membahayakan pasar saham dan mempengaruhi IHSG. Pergerakan IHSG menggambarkan perekonomian suatu negara. Perusahaan atau individu harus siap dalam menghadapi tantangan dan mempunyai solusi dari setiap elemen yang terkandung pada Era VUCA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan IHSG di Indonesia pada Era VUCA. Sumber data penelitian ini diperoleh dari dan berupa data pergerakan IHSG harian pada era VUCA yaitu pada saat gelombang pandemi covid-19 di Indonesia dengan kasus tertinggi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan uji hipotesis. Hasil uji paired samlpe T-test pada gelombang 1 dan 3 diperoleh bahwa tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 menyatakan bahwa adanya pergerakan IHSG. Namun pada gelombang 2 dengan nilai sign lebih besar dari 0,05 dinyatakan bahwa tidak adanya pergerakan ini dimaksudkan untuk mendiskusikan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan, untuk mewujudkannya dibutuhkann roadmap yang jelas, dukungan sumberdaya dan yang terpenting adalah komitmen kepala desa sebagai pemimpin lokal, yang inovatif, demokratis dan terbuka. .Pengembangan desa wisata tidak sekedar membuka tempat wisata baru, melainkan tempat wisata yang memberikan ruang dan kontruksi budaya yang membaur menjadi nilai baru dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa setempat. Oleh karena itu hal terpenting adalah diperlukan adanya kepemimpinan transformatif kepala desa yang mampu menginisiasi inovasi pengembangan desa wisata. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kepemimpinan transfomatif kepala desa yang mampu mengembangkan desa wisata berkelanjutan dengan membangun jaringan kerjasama berbagai pihak untuk bersama mengembangkan desa wisata, Penelitian ini dilakukan di Desa Winduaji Paguyangan Brebes. Metode penelitian adalah kualitatif, dengan analis data interaktif. Hasil Penelitian ini menunjukkan pengembangan desa wisata diperlukan konsep yang jelas, komitmen pelaku wisata, inisiasi jaringan kerjasama yang luas, serta branding wisata yang khas dan menjanjikan, Selain itu Desa wisata Winduaji dapat dikembangkan sebagai desa wisata berkelanjutan karena memiliki kriteria keberlanjutan ekologi, ekonomi dan sosial budayaFaced with the prospects of slow growth, commoditization and global competition, companies like General Electric Co., Microsoft Corp. and Ford Motor Co. have now emphasized innovation as critical to their future success. But what exactly is innovation? Although the subject has risen to the top of the CEO agenda, many companies have a mistakenly narrow view of it. They might see innovation as synonymous with new product development or traditional research and development. But such myopia can lead to the systematic erosion of competitive advantage. As result, companies in a given industry can come to resemble one another over time. In actuality, business innovation is far broader in scope than product or technological innovation. In fact, a company can innovate along any of 12 different dimensions with respect to its 1 offerings, 2 platform, 3 solutions, 4 customers, 5 customer experience, 6 value capture, 7 processes, 8 organization, 9 supply chain, 10 presence, 11 networking, and 12 brand. Nissan Motor Co., for example, has innovated along the platform dimension, using essentially the same small engine block to power a variety of models, including m upscale midsize sedan, a large sedan, luxury sedans, a minivan and a sports coupe. Enterprise Rent-A-Car has innovated along the customers and presence dimensions, placing car rental locations in the neighborhoods where people live and work rather than at airports. Together the 12 dimensions of innovation can be displayed in a new framework called the "innovation radar," which companies can use to manage the increasingly complex business systems through which they add dan Model Pengukuran Corporate SustainabilitySebuah Kajian "Konsep dan Model Pengukuran Corporate SustainabilitySebuah Kajian Literatur"STAR -Study & Accounting Reseach Volume X, No. 3 -2013Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Global Innovation IndexMestika ZedZed, Mestika. Penelitian kepustakaan, Jakarta Yayasan Obor Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Global Innovation Index 2017. Diunduh 22 Januari 2018 dari
Sumberdaya yang menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha adalah . A. money. B. market. C. man. C. pemberian ide dibolehkan sebagai pengembangan ide sebelumnya Berikut ini yang bukan merupakan pernyataan yang tepat terkait pembuatan gambar atau sketsa adalah .
ArticlePDF AvailableAbstractDi tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan globalisasi dan dampak pandemic covid 19. Bisnis UMK harus mampu meningkatkan kualitasnya melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM dengan cara meningkatkan inovasi baik produk atau jasa, dengan didukung pengembangan kualitas sumber daya manusia dan teknologi. Pengetahuan terkait literasi baik keuangan maupun produk/jasa dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomis. UMKM perlu menciptakan berbagai keunggulan melalui proses kreatif dan inovatif untuk menciptakan kesuksesan bisnis. Peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan pengetahuan, tekhnologi, keahlian, kemampuan, pengalaman, perilaku, kreativitas dan komitmen menjadi alternatif solusi kreatif yang sangat penting dalam menghadapi masalah dan peluang terkait dengan keberlanjutan bisnis untuk memberikan nilai tambah secara ekonomis. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Lucky Nugroho on Oct 26, 2022 Content may be subject to copyright. KEBERLANGSUNGAN USAHA MELALUI PENINGKATAN KUALITAS SDM UNTUK MENCIPTAKAN PERILAKU INOVATIF DALAM PENGEMBANGAN PRODUK PADA UMKM KELURAHAN MERUYA UTARA 1Ahmad BADAWI, 2Lucky NUGROHO 1,2Bidang Ilmu Manajemen, Universitas Mercu Buana, Indonesia Corresponding author Ahmad Badawi Email Kata Kunci Keberlanjutan Bisnis UMKM, Kualitas SDM, Literasi Keuangan. Abstrak Di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan globalisasi dan dampak pandemic covid 19. Bisnis UMK harus mampu meningkatkan kualitasnya melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM dengan cara meningkatkan inovasi baik produk atau jasa, dengan didukung pengembangan kualitas sumber daya manusia dan teknologi. Pengetahuan terkait literasi baik keuangan maupun produk/jasa dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomis. UMKM perlu menciptakan berbagai keunggulan melalui proses kreatif dan inovatif untuk menciptakan kesuksesan bisnis. Peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan pengetahuan, tekhnologi, keahlian, kemampuan, pengalaman, perilaku, kreativitas dan komitmen menjadi alternatif solusi kreatif yang sangat penting dalam menghadapi masalah dan peluang terkait dengan keberlanjutan bisnis untuk memberikan nilai tambah secara ekonomis. Cite This as BADAWI, A., NUGROH, L. 2022. “Keberlangsungan Usaha Melalui Peningkatan Kualitas SDM Untuk Menciptakan Perilaku Inovatif Dalam Pengembangan Produk Pada UMKM Kelurahan Meruya Utara” Akuntansi dan Humaniora Jurnal Pengabdian Masyarakat., 1 2, 141-146. PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 dalam Pasal 1 terdapat masing-masing pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM. Adapun pengertiannya sebagai berikut Pertama, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. Kedua, Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil berdasarkan kriteria usaha kecil. Ketiga, Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sesuai dengan kriteria usaha menengah. Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM memberikan sumbangan yang sangat besar bagi peningkatan ekonomi dan mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat, dan merupakan salah satu jenis usaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja karena sifatnya yang padat karya. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu menghadapi ketidakpastian lingkungan dan tantangan globalisasi apalagi dengan terjadinya pandemic Covid-19 telah melemahkan sector UMKM. Untuk itu sector UMKM harus bangkit dari keadaan yang melemahkan dengan meningkatkan inovasi produk atau jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, Hal 141 ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM sehingga mampu bersaing dengan produk-produk asing yang mulai membanjiri sentra industri di Indonesia. UMKM di Indonesia terus didorong oleh pemerintah, agar mampu terus bersaing pada pasar nasional dan juga pasar internasional. Namun, tidak sedikit UMKM yang tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, hal ini dikarenakan bukan hanya dari persaingan bisnis tetapi juga karena jiwa bersaing pelaku UMKM yang masih belum berani dan menjadi rendah diri dengan produk yang dihasilkannya. Selain itu, kualitas SDM yang masih belum maksimal baik dari sisi tingkat pendidikan, pengetahuan tekhnologi, keahlian pekerja ditambah dengan tingkat kewirausahaan yang kurang dan kendala permodalan menjadi permasalahan yang selama ini dihadapi UMKM. Untuk itu diperlukan SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing global sebagai salah satu hal penting penentu kesuksesan UMKM. Pentingnya Manajemen SDM pada masing-masing individu yang bekerja dapat meberikan berkontribusi secara maksimal bagi UMKM. Permasalahan lainnya adalah kebijakan pemerintah yang kurang memihak UMKM sehingga menyebabkan daya saing UMKM menjadi rendah. Menurut Sopanah & Wiwin Purnomowati 2007 faktor internal yang mepengaruhi kinerja UMKM adalah keuangan, SDM, produksi, dan pemasaran, Terkait dengan SDM maka peningkatan pengetahuan karyawan, keahlian, kemampuan dalam penguasaan tekhnologi literasi digital, pengalaman, perilaku, kebijaksanaan, kreativitas dan komitmen dalam pengembangan inovasi sangat penting dilakukan. Faktor SDM berpengaruh penting dalam menjalankan kepengurusan dan pengelolaan badan usaha UMKM, karena dengan adanya SDM tenaga kerja, pelatihan dan pendidikan maka badan usaha dapat menghasilkan profesionalitas karyawan. Inovasi berkaitan dengan gagasan membuat ide-ide baru yang sukses dan diwujudkan dalam menghasilkan produk dan layanan yang lebih nyata berdasarka teknologi dan non-teknologi Schachter, 2018. Pengertian Inovasi adalah proses sosial budaya yang kompleks yang melibatkan semua sumber pengetahuan untuk meningkatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan dan organisasi. Perusahaan yang mampu dalam mengadopsi teknologi untuk mengembangkan inovasi tidak mungkin dijalankan tanpa peranan sumber daya manusia Sáenz, & Aramburu, 2017. Untuk menghadapi tantangan persaingan globalisasi dan dimasa pandemic ini dimana bisnis harus semakin kompetitif, UMKM perlu menciptakan berbagai keunggulan melalui proses kegiatan yang kreatif dan inovatif untuk mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya. Beberapa cara untuk mendorong inovasi antara lain dengan melakukan pelatihan dan seminar bagi karyawan UMKM. Melalui kegiatan tersebut diharapkan pelaku bisnis UMKM mampu berinovasi baik inovasi yang berfokus pada produk, proses hingga penyalurannya yang pada akhirnya dapat menghasilkan keuntungan baik finansial dan non finansial. UMKM Kelurahan Meruya Utara yang merupakan pengusaha kecil menengah mengalami hal yang berat selama masa pandemic dimana usaha mereka menjadi turun drastis pada beberapa tahun ke belakang, namun dengan semakin menurunnya kasus Covid 19 bisnis para UMKM ini mulai bersemi Kembali namun tidak terlepas dari tatangan di era tekhnologi sangat tidak mudah diikuti karena masih kurangnya kualitas Pendidikan, pengetahuan akan tekhnologi dan inovasi yang terus berkembang agar bisnisnya mampu bersaing dengan bisnis pada level yang sudah mapan apalagi dengan merebaknya bisnis online, maka literasi digital perlu diajarkan kepada para pelaku UMKM khususnya para kaum Wanita ibu-ibu pengusaha kecil. Perilaku untuk terus berinovation pada UMKM Meruya Utara ini sangat penting terutama dalam menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang terkait dengan keberlanjutan bisnisnya yang akan memberikan nilai tambah secara ekonomis. Berdasarkan uraian diatas peneliti memberikan beberapa solusi untuk menanggulanginya, diantaranya 142 1. Memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pelaku UMKM tentang pentingnya pengetahun bisnis dan literasi tekhnologi dan Keuangan bagi UMKM untuk meningkatkan keberlanjutan bisnis. 2. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada Pelaku UMKM tentang pentingnya inovasi yang terus dikembangan pada bisnis UMKM melalui strategi untuk meningkatkan daya saing UMKM. 3. Memberikan pengetahuan dan wawasan pelaku UMKM dalam menjaga keberlanjutan melalui kualitas SDM yang selalu inovatif untuk meningkatkan nilai tambah produk dan jasa pada UMKM. Dengan demikian rencana target capaian luaran dijelaskan seperti dalam tabel berikut. Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT Peningkatan daya saing peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya Peningkatan penerapan iptek di masyarakat mekanisasi, IT, dan manajemen Perbaikan tata nilai masyarakat seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan Publikasi di jurnal internasional Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang Hak kekayaan intelektual Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang terjadi yaitu, kurangnya pemahaman pelaku UMKM tentang pentingnya pengetahuan dan literasi digital atau tekhnologi pada pelaku UMKM untuk meningkatkan SDM yang berkualitas, belum efektifnya program UMKM dalam menunjang strategi implementasi bisnis untuk meningkatkan daya saing UMKM, kurangnya pemahaman pelaku UMKM dalam menjaga keberlanjutan bisnis melalui penciptaan inovatif untuk meningkatkan nilai tambah UMKM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan ini bertujuann untuk meningkatkan Pengetahuan para pelaku bisnis baik literasi tekhnologi dan literasi Keuangan serta meningkatkan inovatif terkait dengan kualitas SDM pada UMKM melalui peningkatan kualitas SDM UMKM pada Kelurahan Meruya Utara dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang melibatkan akademisi TIM PPM UMB untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui penciptaan inovasi yang berkelanjutan. Maka dari itu peneliti membuat studi yang berjudul “Keberlangsungan Usaha Melalui Peningkatan Kualitas SDM Untuk Menciptakan Perilaku Inovatif Dalam Pengembangan Produk Pada Umkm Kelurahan Meruya Utara”. 143 METODE Kegiatan Pengabdian Masyarakat FEB Universitas Mercu Buana ini akan di lakukan secara daring dan luring hybrid pada 9 Februari 2022, bertempat di kantor Kelurahan Meruya Utara, Jakarta Barat dan ruang Zoom. Khalayak Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pelaku UMKM yang berada di wilayah kelurahan Meruya Utara. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi UMKM untuk meningkatkan SDM yang berkualitas melalui pelatihan dan pendampingan yang melibatkan para akademisi bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang dapat meningkatkan daya saing UMKM melalui penciptaan inovasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan secara daring dan luring, yang terbagi dalam 3 tiga kegiatan, yaitu survey awal kebutuhan pelatihan UMKM, edukasi tentang pengetahuan literasi keuangan, digital, inovasi untuk meningkatkan daya saing UMKM, serta diskusi dan tanya jawab. HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan yang di hadapi oleh UMKM selama masa pandemic dimana omset usaha mereka turun drastis pada beberapa tahun ke belakang. Selain itu dengan adanya tantangan di era tekhnologi sangat tidak mudah dengan merebaknya bisnis online. Permasalahan masih kurangnya kualitas tingkat pendidikan pelaku bisnis menyebabkan pengetahuan akan tekhnologi dan inovasi belum dikuasai akibatnya terkendala untuk menghadapi persaingan bisnis pada level yang sudah mapan. Untuk itu kualitas SDM pelaku perlu ditingkatkan melalui pemberian literasi digital kepada para pelaku UMKM yang lebih banyak dipegang oleh kaum wanita ibu-ibu pengusaha kecil. Perilaku untuk terus berinovation pada UMKM Meruya Utara ini sangat penting terutama dalam menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang terkait dengan keberlanjutan bisnisnya yang akan memberikan nilai tambah secara ekonomis. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini maka pentingnya Tim PPM UMB memberikan pelatihan peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM tersebut diisi dengan memberikan pengetahuan tentang pentingnya meningkatkan literasi keuangan, tekhnologi dan inovasi agar pelaku dapat meningkatkan kualitas produk dan cara pemasarannya yang sekarang lebih banyak via online. Setelah dilaksanakan pemaparan materi, selanjutnya sebagai umpan balik kegiatan ini peserta di minta untuk mengisi kuesioner dari kegiatan ini dengan dibagi atas 5 lima skala penilaian likert yakni sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Materi pertanyaan terdiri dari 1. Apakah topik sesuai dengan harapan peserta, hasilnya 87% Sangat Setuju, 10, Setuju, dan 3% Netral. 2. Apakah pembicara menyampaikan materi dengan jelas, hasilnya 82% Sangat Setuju, 15% Setuju, dan 3% Netral. 3. Apakah pembicara menguasai topik yang disampaikan, hasilnya 84 % Sangat Setuju, 13% Setuju, dan 3% Netral. KESIMPULAN Pentingnya memberikan pelatihan ini kepada pelaku UMKM dengan harapan memberi tambahan wawasan pengetahuan terutama untuk peningkatan kualitas SDM. Pengetahuan tersebut meliputi literasi Keuangan, tekhnologi dan inovasi diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dimasa mendatang agar bisnis UMKM mampu bersaing dan berkelanjutan. Semangat peserta untuk belajar dan menyerap semua materi dalam webinar dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Dari pertanyaan yang diajukan peserta dapat memberikan 144 kepuasan terhadap pertanyaan yang diajukan dan solusi permasalahan yang selama masa pandemic khususnya dirasakan oleh bisnis UMKM. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada peserta terkait pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa uraian, sharing dan pelatihan mendapatkan sambutan yang baik dari peserta. Hal ini dilihat dari hasil angket yang disebar ada 87% peserta sangat setuju bahwa topik yang dibicarakan sesuai dengan harapan peserta, 82% peserta sangat setuju bahwa materi yang disampaikan pembicara dengan jelas, dan 84% peserta sangat setuju bahwa pembicara menguasai topik yang disampaikan, selanjutnya peserta juga antusias untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat lanjutan dengan topik yang diusulkan peserta. Seluruh peserta yang belum memiliki bisnis, memiliki niat untuk menciptakannya. Saran untuk pelaksanaan kegiatan ini diharapkan ada pembinaan lanjutan pada peserta yang sudah menjalankan bisnis untuk terus dilakukan pendampingan hingga terjadinya pembentukan usaha baru hingga terjadi perkembangan usaha. Kami berharap Kelompok UMKM di lingkungan Kelurahan Meruya Utara memiliki kemampuan manajemen keuangan serta minta berinvestasi yang baik dan selalu semangat dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan dan investasi yang dimiliki oleh pelaku UMKM di masa depan. Di masa pandemic ini dengan segala keterbatasan yang ada kita harus selalu optimis untuk terus berusaha menambah wawasan dan sekaligus langsung mengeksekusi ide-ide yang ada untuk keberlanjutan hidup DAFTAR PUSTAKA Edwards-Schachter, M. 2018. The nature and variety of innovation. International Journal of Innovation Studies, 22, 65-79. Kianto, A., Sáenz, J., & Aramburu, N. 2017. Knowledge-based human resource management practices, intellectual capital and innovation. Journal of Business Research, 81, 11-20. Mthanti, T., & Ojah, K. 2017. Entrepreneurial Orientation EO Measurement and Policy Implications of Entrepreneurship at the Macroeconomic Level. Research Policy, 464, 724- 739. Sopanah & Purnomowati, W. 2007. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM Kota Malang”. Simposium Riset Ekonomi III. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008. Lucky NugrohoPerkembangan teknologi informasi, komputer dan internet menjadi suatu keniscayaan dan telah menjadi bagian hidup dari masyarakat. Selain itu, keberadaan dari komunikasi dan interaksi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia dimana manusia juga sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, apabila perkembangan teknologi informasi, komputer dan internet dipadukan dengan interaksi sosial, maka terdapat pola-pola interaksi sosial berbasiskan internet atau online Mónica Edwards-SchachterWhat is our current understanding of innovation and how many types of innovation do we know? Broadly, innovation landscapes are characterized by well-established categories, such as product, process, organizational, and marketing innovation, explained and theorized in terms of their links with technological innovation. However global challenges and changes in the structure of knowledge production, have led to diverse innovations, and recognizing and classifying such innovations is more complex, fragmented, and geographically dispersed than ever before. The progressive incorporation of hidden and non-technological innovations, together with the emergence of the fourth industrial revolution, is contributing to change our understanding of innovation and its measurement. This paper provides an overview of the most salient types of innovation in recent decades, enabling both researchers and practitioners to navigate the complex web of innovation definitions and typologies. Innovation studies face the challenge of finding a comprehensive and inclusive definition that captures the significance of innovation, and overcoming the terminological Babel'ization and increased fragmentation of the field of innovation research. Keywords Innovation, Nature of innovation, Innovation types, Knowledge society, Technological innovation, Social innovationThis paper proposes a conceptual model in which a human resource management HRM system of explicitly knowledge-based HRM practices impacts a firm's intellectual capital, producing higher innovation performance. We have empirically tested this idea in a survey dataset of 180 Spanish companies using structural equation modelling SEM based on partial least squares PLS. The results show that intellectual capital positively mediates the relationship between knowledge-based HRM practices and innovation performance and illustrate the pivotal role of human capital in this relationship knowledge-based HRM practices impact structural and relational capital partially through human capital, and human capital affects innovation performance by enhancing structural and relational Orientation EO Measurement and Policy Implications of Entrepreneurship at the Macroeconomic LevelT MthantiK OjahMthanti, T., & Ojah, K. 2017. Entrepreneurial Orientation EO Measurement and Policy Implications of Entrepreneurship at the Macroeconomic Level. Research Policy, 464, 724-739.
Pasal46. (1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Barang yang diciptakan itu berguna untuk memenuhi kebutuhan 4. Barang yang diciptakan itu bernilai seni Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerajinan merupakan suatu ketrampilan tenaga manusia untuk menciptakan suatu barang yang mempunyai kualifikasi fungsional dan estetika. Kerajinan mainan anak-anak disini diusahakan dalam bentuk industri kerajinan yang dikerjakan dengan menggunakan alat-alat yang sederhana sebagai teknologinya dan juga dibantu dengan keterampilan tangan, sehingga dengan demikian dapat didefinisikan mengenai pengertian industri kerajinan adalah suatu usaha tradisional yang masih sederhana dengan tenaga kerja yang kurang dari 10 orang dengan bahan baku yang didapat dari daerah sekitar untuk menghasilkan suatu barang yang bernilai fungsional dan estetis yang dijual tanpa promosi untuk memperoleh pendapatan. 3. Pengusaha Pengusaha wirausaha merupakan istilah yang diterjemahkan dari kata entrepreneur. Dalam Bahasa Indonesia, pada awalnya dikenal istilah wiraswasta yang mempunyai arti berdiri sendiri diatas kekuatan sendiri. Istilah tersebut kemudian berkembang menjadi berkembang menjadi wirausaha, dan entrepreneurship diterjemahkan menjadi kewirausahaan. Dimana menurut poerwodarminto pengusaha diartikan sebagai orang yang mengusahakan perusahaan atau orang yang melakukan pekerjaan besar dan alat-alat atau cara-cara yang teratur, bermaksud untuk mencari keuntungan menghasilkan sesuatu, membuat barang-barang, berdagang, dan lain sebagainya. Definisi lain tentang pengusaha adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan. Dari kedua definisi tersebut dapat dianalogkan dan dijadikan sebagai pedoman yang dipakai dalam penelitian ini siapa-siapa yang dijadikan informan, maka definisi pengusaha dapat diartikan sebagai berikut Pengusaha adalah orang yang mempunyai usahaperusahaan dimana mereka melakukan proses produksi, baik sendiri ataupun dikerjakan oleh orang lain, baik yang mempunyai pabrik dengan mesin- mesin produksi maupun yang hanya berupa home industry. Hasil dari produksi ini kemudian dipasarkan dan diperdagangkan sendiri atau disalurkan untuk dijual oleh orang lain serta untuk mendapatkan keuntungan dari hasil jualan barang-barang produksi tersebut. 4. Keberlangsungan Usaha Keberlangsungan sustainability diartikan sebagai suatu bentuk kata kerja yang menerangkan suatu keadaan atau kondisi yang sedang berlangsung terus menerus dan berlanjut, merupakan suatu proses yang terjadu dan nantinya bermuara pada suatu eksistensi atau ketahanan suatu keadaan disarikan dari kamus Lengkap Bahasa Indonesia Berdasarkan definisi ini keberlangsungan usaha Business Sustainibility merupakan suatu bentuk konsisten dari kondisi suatu usaha, dimana keberlangsungan ini merupakan suatu proses berlangsungnya usaha baik mencakup pertumbuhan, perkembangan, strategi untuk menjaga kelangsungan usaha dan pengembangan usaha dimana semua ini bermuara pada keberlangsungan dan eksistensi ketahanan usaha. Dalam sumber lain keberlangsungan diartikan sebagai Sustainability is ” using, developing and protecting recources in a manner that enables people to meet current needs and provides that future generationscan also meet future needs, from the joint perspective of environmental, economic and community objectives.” www. Ini diartikan bahwa keberlangsungan adalah sesuatu yang dipergunakan untuk mengembangkan dan melindungi sumber daya yang berada didalamnya, dimana memungkinkan orang-orang untuk mendapatkan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan akan datang, dari pandangan gabungan lingkungan, ekonomi dan pandangan masyarakat. Pernyataan-pernyataan ini dapat dianalogkan dan dipakai sebagai definisi konsep dalam penelitian ini. Bahwa keberlangsungan usaha merupakan suatu keadaan atau kondisi usaha, dimana didalamnya terdapat cara-cara untuk mempertahankan, mengembangkan dan melindungi sumber daya serta memenuhi kebutuhan yang ada didalam suatu usaha industri . Cara-cara yang dipergunakan ini bersumber dari pengalaman sendiri, orang lain, serta berlandaskan pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi didalam dunia usaha business Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 562 Keberlangsungan berarti kelanjutan, ketahanan. Pengertian keberlangsungan menurut kamus ilmu-ilmu sosial 1986 296 yaitu cara dimana suatu tindakan atau tugas dilaksanakan Usaha yaitu kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Dengan kata lain kegiatan dibidang perdagangan dengan maksud mencari untung. Jadi Keberlangsungan usaha adalah suatu keadaan atau kondisi usaha, dimana didalamnya terdapat cara-cara untuk mempertahankan, mengembangkan dan melindungi sumber daya serta kebutuhan yang ada didalam suatu usaha industri untuk mencapai maksud yaitu mencari untung. Cara-cara yang dipergunakan bersumber dari pengalaman sendiri dan orang lain, serta berlandaskan pada kondisi atau keadaan ekonomi yang sedang terjadi didalam dunia usaha atau business Disarikan dan dianalogkan dari Fajri dkk, 2003 dan www. Keberlangsungan Usaha dikaji dengan mengadaptasi beberapa aspek-aspek penting dalam usaha, menurut saya dibagi menjadi 4 antara lain yaitu 1. Permodalan Adalah segala sesuatu uang, barang, harta yang sifatnya pokok yang dipergunakan untuk menjalankan suatu usaha Fajri dkk, permodalan tersebut sangat berpengaruh terhadap jaringan sosial karena berkaitan dengan cara memperoleh modal untuk kelangsungan usaha didalam industri 2. Sumber Daya Manusia Adalah sumber daya yang berasal dari manusia yang dimilikinya, dimana sumber daya ini merajuk pada individu- individu yang ada dalam sebuah organisasi Ruky, 2003. Sumber daya manusia atau lebih sering disebut tenaga kerja merupakan suatu potensi yang berasal dan dimiliki dalam diri manusia dari pada manusia itu sendiri yang dapat dikembangkan dan dijaga kelangsungannya untuk proses yang terjadi dalam suatu usahanya baik produksi ataupun pemasaran. Kemudian dari sudut sumber daya manusia yang kaitannya dengan tenaga kerja, didalam jaringan sosial harus memiliki kemampuan berpikir yang lebih sehingga mampu bersaing untuk kemajuan suatu industri kerajinan. 3. Produksi Adalah proses penciptaan atau pengeluaran hasil, disini berarti suatu proses koordinasi material-material dan kekuatan- kekuatan input dalam pembuatan suatu barang atau jasa output, dalam Beatte dan Taylor 1994. Dalam keberlangsungan produksi antara lain mencakup faktor-faktor atau aspek-aspek yang berhubungan dengan bahan baku, teknologi dan kualitas serta kuantitas barang hasil produksi. Kaitannya dengan hasil produksi ini jaringan sosial sangat berpengaruh didalam meningkatkan hasil produksinya karena hubungan sosial dan ekonomi sebagai sarana mempertahankan hasil produksi. 4. Pemasaran Adalah proses perencanaan dan penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi barang, jasa, dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi tujuan individu atau organisasi. Pengembangan produk desain produk, penganekaragaman hasil, riset komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti aktivitas pemasaran dalam suryana, 2003. Dalam hal pemasaran suatu industri harus memiliki jaringan pemasaran yang luas dimana juga berkaitan dengan jaringan sosial karena ini berhubungan antara konsumen dengan penjual sehingga jaringan sosial mampu memberikan kontribusi untuk memperluas pemasaran dalam usaha industri kerajinan. Dalam pengkajian keberlangsungan usaha ada beberapa jenis yaitu keberlangsungan permodalan, keberlangsungan sumber daya manusia, keberlangsungan produksi dan keberlangsungan pemasaran, yang menitik beratkan dan bersumber pada tiga kata kunci yang tersirat dalam definisi keberlangsungan usaha yaitu memenuhi kebutuhan, mengembangkan sumber daya dan melindungi sumber daya. Disamping itu juga keberlangsungan usaha berkaitan dengan jaringan sosial ini dibuktikan bahwa melalui hubungan individu satu dengan individu yang lain mampu meningkatkan beberepa aspek yang berhubungan dengan keberlangsungan usaha tersebut. F. KERANGKA PEMIKIRAN